ERNST LUDWIG
DENNINGER Dan
CARL JOHANN KLAMMER :
Dua Penginjil Pertama
Di Tanah Ulun Ma’anyan
oleh: Hadi saputra miter
oleh: Hadi saputra miter
prasasti pendirian
RMG ( Rheinische
Missionsgesellschaft )
di Barmen Jerman
Cukup lama saya absen menulis dikarenakan masih belum dapat mood, setelah saya buka-buka arsip dan korespondensi dengan kawan-kawan di Wuppertal Jerman maka saya bisa mengmpulkan data 2 orang tenaga Zending atau tenaga penginjil paling pertama yang dikirimkan ke wilayah dayak Ma’anyan, yaitu tuan Daningger dan tuan Klammer, walaupun untuk kasus Daningger memiliki data yang cukup lengkap selama berada di Murutuwu, dimana secara ruitin ia menulis setiap kegiatannya di Murtuwu dan Siong secara berkala dan lengkap. sayang untuk foto nya pihak museum di Wuppertal mengakui tidak menemukannya. dan sebaliknya sangat berbeda dengan tuan Klemmer walaupun pihak museum memiliki fotonya namun dia tidak memiliki catatan pekerjaannya selama di Tamiang Layang.
Kedatangan kedua penginjil ini tidak lepas dari badan
missi RMG yang mengirimkan Barenstein ke Kalimantan pada tahun 1835 setelah
melakukan survey maka diutuslah para penginjil lain ke wilayah Ma’anyan sebuah
komunitas dayak yang ternyata sangat berbeda dari yang mereka temui diwilayah
Kapuas dan pulau petak salah satunya bahasa dan kebiasaan.
Kedua penginjil ini harus meninggalkan tanah
Ma’anyan akibat pergolakan politik dan yang berujung pada sentiment anti kulit
putih, yang nampaknya memang menghambat perkembangan penginjilan, terlebih lagi
perkembangan penginjilan di Kalimantan bisa dikatakan sangat lambat dan
menyedihkan.
ERNST LUDWIG DENNINGER
Lahir di Berlin, 04-12-1815 / Meninggal di Batavia (Sekarang:Jakarta), 27-03-1876
Pekerjaan awal adalah pembersih cerobong asap. Setelah terpanggil dan mengikuti
pendidikan Seminari Misi RMGselama kurang lebih 4 thn. 1844-1847, Denninger ditetapkan sebagai
misionaris.
Tgl. 11-10-1847 menikah dengan Sophie
Jordan wanita kelahiran Kassel Jerman
Foto Denninger sekeluarga
sampai hari ini belum ditemukan atau diarsipkan, kendati pernah
dicetak/diperbanyak.
Oktober 1847 perjalanan sebagai utusan misi dimulai, dikirim ke
Kalimantan
1848-1851 tiba di Banjarmasin dan bertugas di stasion Bintang (Kapuas)
Bertugas di Stasiun Sihong (Siung dekat Telang) dan Maratowo (Murutuwu)
pada tahun 1851-1859 selama berada di Murtuwo lah Daningger membuka sekolah dan
banyak memberikan pendidikan baca tulis kepada anak-anak dayak Ma’anyan. Dimana beliau akhirnya meninggalkan
Murotuwo melewati Telang untuk mengungsi ke Banjarmasin akibat meletusnya
“perang Hidayat”.
Danninger biasa dikatakan sebagai peletak pendidikan modern pertama untuk orang Ma’anyan dimana sekolah kecil yang dibangunnya di Murutuwu berhasil membuat sebagian orang-orang Maanyan menguasai baca tulis, menurut C.Banggert seorang administrator pemerintah Belanda saat ekspedisi disungai Barito tahun 1857.
Badan penginjilan RMG memutasi Danninger ke pulau Nias.
CARL JOHANN KLAMMER
Missionaris C. J. Klammer
Lahir 19 November 1826 di Wesel Jerman, meninggal tahun 13 Maret 1897 bekerja sebagai tukang kayu, bergambung dengan RMG karena terpanggil untuk mengabarkan Injil Kristus kemudian dikirim ke Kalimantan 1855.
Menikah dengan seorang wanita bernama Henriette nee Brandt, pada tanggal 25.11.1826 di Wesel Jerman. Menginjili di Tamiang Layang selama tahun 1957-1959, walaupun masa pelayanan Klammer singkat, namun banyak hal yang menarik dimana dia juga melayani Kampung Patai dan dia mendapat sambutan positif di Tamiang layang. Saya meyakini karena singkatnya pelayanan maka jemaat yang dibina pun belum sempat berkembang.
Menikah dengan seorang wanita bernama Henriette nee Brandt, pada tanggal 25.11.1826 di Wesel Jerman. Menginjili di Tamiang Layang selama tahun 1957-1959, walaupun masa pelayanan Klammer singkat, namun banyak hal yang menarik dimana dia juga melayani Kampung Patai dan dia mendapat sambutan positif di Tamiang layang. Saya meyakini karena singkatnya pelayanan maka jemaat yang dibina pun belum sempat berkembang.
Kartu pegawai RMG milik Klammer
Kartu riwayat hidup milik Klammer
dapat dilihat tahun 1857 penginjilan pertamanya
di Tamiang Laijang (Tamiang Layang)
Saat meletusnya “perang Hidayat” dimana muncul sentiment anti kulit
putih, dalam perjalanan pengungsiannya menuju Banjarmasin menyusuri sungai
Sirau Klammer hampir dibunuh oleh orang melayu/Banjar saat disungai Sirau namun
diselamatkan dengan aksi heroik oleh Soeta Ono sehingga Klammer dititipkan disebuah kapal perang tentara Belanda (Stoopship) bernama “Celebes”
dan dikirimkan menuju Banjarmasin agar diungsikan dimarkas tentara Belanda
disana, kejadian tersebut dicatat pada tanggal 19 mei 1859. Klammer di instruksikan pindah ke tanah Batak yaitu Sipirok Sumatra Utara
semoga bermanfaat bagi kita.
Sumber :
wolfgang
Apelt ; Archives and Museum Foundation of UEM is to collect, preserve and
document the archive and museum material of the United Evangelical Mission
(UEM), esp. of the Rhenish Mission Society and the Bethel Mission. Wuppertal
German.
Le
Rutte, Episode Uit Den Banjarmasingchen
Oorlog:Expeditie De versteking Van Pangeran Antesarie (Laiden: 1863)
Fridolin
Ukur, Tuaianya Sungguh Banyak
(Jakarta:BPK Gunung Mulia 2001)
Von
F Kriele, Das Evangelium Bei Den Dajak
Auf Borneo, (Barmen: Verlag des Missionshauses in Barmen, 1915)
Hermann
Witschi, Cristus Siegt Gheschite der
Dajak-mission auf Borneo, ( Basel mission house 1942).
Berichte
der Rheinishen Mission Gesellsaft: missionar Danninger (Barmen: Verlag des
Missionshauses in Barmen, 1853)
C.Banggert,
Verslag
Der Reis In De Binnenwaarts Gelegene Straken Van Doessoen Ilir
(Laiden: KITLIV 1857)
The
archives number is: 4011-152 and the copyright belongs to the Archives and
Museum Foundation of the UEM.
apakah ada yg tahu kuburannya E.L Denninger? tx
BalasHapus